Audry Maura merupakan satu diantara siswi SMA Taruna Bumi Khatulistiwa yang menambah deretan dalam daftar nama siswi yang berprestasi di sekolah tersebut. Rasa senang dan bangga menyelimuti guru, siswa-siswi SMA Taruna Bumi Khatulistiwa khususnya Audry demikian siswi cantik ini disapa. Audry yang sekarang duduk di Sekolah Menengah Atas Kelas XI MIPA 1 memang dikenal sebagai siswi yang pintar di sekolahnya. Tidak hanya pintar, Audry juga dikenal sebagai teman yang baik bagi teman-temannya. Meskipun keseharian Audry di sekolah sangat padat namun, Audry tetap mengikuti setiap pelajaran di sekolah dengan antusias karena menurutnya belajar adalah hal yang paling penting dalam menambah wawasan dan dapat memberikan dampak yang positif untuk kehidupan sehari-hari.
Lomba yang diikuti Audry sebenarnya tidak mudah apalagi ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti lomba untuk tingkat nasional yang diselenggarakan di kota Bogor, Jawa Barat. Persiapan yang dilakukan selama 5 hari dan waktu yang diberikan dalam proses pembuatan makalah selama 2 hari. Makalah yang berisi 20 halaman membahas tentang Human Trafficking yang datanya diperoleh di Sambas. Selain makalah Audry juga membuat kerajinan tangan yaitu Kapal Bandung. Kapal Bandung terbuat dari barang-barang bekas yang dimanfaatkan menjadi sebuah karya namun, pada kesempatan tersebut Ia tidak mengumpulkan hasil karyanya tersebut karena dia lebih memilih mengumpulkan makalah yang juga telah dibuatnya.
Pada saat di kota Bogor Audry merasa senang dan tidak menyangka sebelumnya bahwa dia menjadi satu diantara sembilan siswa terbaik yang dipilih menjadi perwakilan dari Provinsi Kalimantan Barat untuk mengikuti lomba bidang kepemimpinan yang diikuti oleh siswa-siswi seluruh Indonesia yang berjumlah sebanyak 306 peserta. Banyak hal yang ditemui dan didapat dalam kegiatan selama berada di Bogor, mulai dari mendapat teman baru, dapat berbagi informasi antarpelajar yang berkaitan dengan cara menjadi seorang pemimpin khususnya pemimpin sesama siswa. Hal ini dikarenakan peserta yang mengikuti lomba bidang kepemimpinan adalah ketua OSIS dari sekolah di seluruh Indonesia. Selain itu, berkaitan dengan cara menyelesaikan persoalan yang terjadi di sekolah serta mengatur rasa egois yang ada dalam diri seorang pemimpin supaya bijaksana dalam memberikan keputusan. berdialog, cara menyampikan presentasikan.
Waktu yang ditunggu akhirnya tiba yaitu lomba bidang kepemimpinan dimulai. Pada saat mempresentasikan isi makalah ke forum lomba, Audry sangat semangat menyampaikan isi dari makalah yang telah dibuatnya.Meskipun Audry sebagai wakil ketua kelompok namun, penampilannya dalam menyampaikan gagasan-gagasan yang berkaitan tentang Human Trafficking di daerah Sambas sangat baik sehingga memukau penonton yang melihat lomba tersebut. Tidak berhenti sampai disitu, Audry juga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain dengan baik dan benar sehingga sulit terbantahkan apa yang telah dia sampaikan. Menurutnya pembahasan yang dia sampaikan merupakan persoalan yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia bahkan di seluruh Dunia karena Human trafficking atau perdagangan manusia juga merupakan masalah kita bersama. Pertanyaan demi pertanyaan dapat dijawab oleh Audry dengan baik.
Adapun tahapan lomba yang diikuti Audry sebenarnya tidak hanya pada saat mempresentasikan makalah maupun kemampuannya dalam menjawab pertanyaan namun, disisi lain Audry mengatakan pada saat lomba terdapat beberapa aspek yang juga menjadi penilaian penting oleh dewan juri karena selama di sana semua peserta di karantina artinya semua peserta tinggal di lokasi penyelenggaraan lomba sehingga semua peserta dituntut untuk disiplin. Aspek yang menjadi pusat perhatian dan penilaian dewan juri yaitu tidak hanya aspek kedisiplinan namun, cara berpakaian, cara makan, cara berjalan, cara berbicara serta sikap keseharian selama disana juga dinilai. Seluruh rangkaian kegiatan selama disana dapat dijalani oleh Audry dengan baik meskipun ini melelahkan namun hal yang menarik adalah ini pengalaman pertama Audry mengikuti lomba tingkat nasional yang diselenggarakan di luar Kalimantan dan dia dinyatakan sebagai juara 1. Audry menuturkan bahwa dia tidak menyangka dapat menjadi juara sebab dia merasa peserta yang lain juga memiliki kemampuan serta memberikan penampilan yang luar biasa sehingga peserta yang lain juga pantas mendapatkan apresiasi. Tahap demi tahap dari seluruh rangkaian dalam lomba yang di selenggarakan di kota Bogor tersebut telah dilalui oleh Audry dengan baik.Namun, terdapat hal juga layak menjadi perhatian adalah Audry merasa benar-benar bangga ketika dia berbincang, bersalaman bahkan berfoto bersama Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan. Pada kesempatan tersebut yang menarik adalah pada saat Bapak Anies Baswedan sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan berbicara kepada Audry dan kemudian beliau mengatakan bahwa pada saat beliau masih duduk dibangku sekolah bapak Anies Baswedan juga pernah mengikuti lomba bidang kepemimpinan dan juga keluar sebagai juara dan pada saat ini bapak Anies benar-benar menjadi seorang pemimpin untuk membawa masyarakat Indonesia menjadi maju dan bermartabat khususnya di bidang pendidikan sehingga prestasi-prestasi yang dibuat oleh pelajar-pelajar di Indonesia satu diantaranya adalah Audry yang nantinya mendapat perhatian dari dunia Internasional. “Harapan akan terwujud berkat kerja keras, semangat, pantang menyerah yang dimiliki seseorang”. Kalimat tersebut sebenarnya sering disampaikan oleh para tokoh maupun guru dalam melahirkan penerus bangsa yang berkualitas sehingga bangsa dan negara Indonesia akan menjadi kiblat atau contoh bagi negara lain. Harapan Audry juga yaitu nantinya dia berharap yang disampaikan bapak Anies Baswedan dapat terjadi pada diri Audry dimasa yang akan datang.